Soalan 1 :
Kalau nak buat upah haji bolehkah menggunakan duit dari kutipan adik-beradik untuk orang tua yang sudah meninggal ?
Jawapan :
Boleh, itulah maksud anak-anak yang soleh dan solehah.
Soalan 2 :
Adakah dalil yang menunjukkan boleh upah haji samada yang masih hidup atau yang sudah meninggal dunia?
Jawapan :
Dari Abdullah bin Abbas ra, beliau berkata:
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- سَمِعَ رَجُلاً يَقُولُ لَبَّيْكَ عَنْ شُبْرُمَةَ. قَالَ « مَنْ شُبْرُمَةَ ». قَالَ أَخٌ لِى أَوْ قَرِيبٌ لِى. قَالَ « حَجَجْتَ عَنْ نَفْسِكَ ». قَالَ لاَ. قَالَ « حُجَّ عَنْ نَفْسِكَ ثُمَّ حُجَّ عَنْ شُبْرُمَةَ ».
Artinya: “Bahwa Rasulullah saw mendengar seorang laki-laki berkata: “Labbaika ‘an Syubrumah (Aku memenuhi panggilanMu atas nama Syubrumah”, Nabi saw bertanya: “Siapa Syubrumah?”, laki-laki itu menjawab: “Saudaraku atau kerabatku”, Nabi saw bersabda: “Sudah berhajikah kamu?”, laki-laki menjawab: “Belum”, Nabi bersabda: “Berhajilah atas dirimu kemudian hajikan atas Syubrumah”
HR. Abu Daud dan disahihkan oleh Al Albani kitab Irwa Al Ghalil, 4/171
عَنْ أَبِى رَزِينٍ – قَالَ حَفْصٌ فِى حَدِيثِهِ رَجُلٌ مِنْ بَنِى عَامِرٍ – أَنَّهُ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَبِى شَيْخٌ كَبِيرٌ لاَ يَسْتَطِيعُ الْحَجَّ وَلاَ الْعُمْرَةَ وَلاَ الظَّعْنَ. قَالَ « احْجُجْ عَنْ أَبِيكَ وَاعْتَمِرْ ».
Artinya: “Abu Razin ra berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya bapakku adalah orang yang tua renta, tidak mampu haji dan umrah serta tidak bisa menunggai kendaraan, Nabi saw bersabda: “Haji dan umrahkanlah atas bapakmu”.
HR. Abu Daud dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Abu Daud, no. 1588.
** Hukum, boleh badal haji untuk si mati dan orang yang uzur
Tiada ulasan:
Catat Ulasan